historyhistoryhistoryhistory
  • Sample Page
  • Stories
  • home_bandw_step3
  • About
  • Contact
  • Buy now
Published by Bp0ya*&SKh(lUSvgM0zbqy7L on May 24, 2022
Categories
  • Indonesia
  • Kemiliteran
Tags

    LORENG PERTAMA TNI, BATALION RUKMAN

    Ilustrasi.

    Dalam memornya, M. Jasin (2010), menyatakan bahwa bahwa Batalion Ranger – Resimen Pelopor Brimob, merupakan pasukan yang pertama kali menggunakan loreng militer di Indonesia. Namun, pendapat ini tampaknya tak sepenuhnya benar.

    Pasukan Rangers – Menpor, resmi didirikan tahun 1959. Sedangkan penggunakan loreng sebagai identitas kesatuan sekaligus berfungsi sebagai kamuflase dalam penugasan, adalah lazim digunakan setiap kesatuan baik TNI maupun Polri. Dan pada masa Orde Lama, awam mengenalnya sebagai loreng macan tutul.

    Jauh sebelumnya, ketika Perang Mempertahankan Kemerdekaan, satuan-satuan TNI banyak yang memperoleh persenjataan dan perlengkapan rampasan dari tentara Jepang dan Belanda. Sebagaimana BKR (TNI) pada awal berdiri yang banyak mendapatkan persenjataan dari rampasan Jepang.

    Adalah pasukan dari Batalion Rukman yang menjadi bagian dari pasukan Divisi Siliwangi yang anggota pasukannya banyak menggunakan seragam loreng frogskin dengan model coverall yang kemungkinan besar merupakan rampasan dari pasukan Belanda yang berhasil dilumpuhkan.

    Pasukan dari Batalion Rukman merupakan pasukan TNI yang anggotanya paling banyak menggunakan loreng tersebut. Selain itu pasukan ini pernah dituduhan sebagai pasukan Stoot Leger Wihelmina – tentara ratu Wihelmina, gegara emblem mereka yang bergambar kepala harimau bertuliskan SLW. Dan ini ditengarai sebagai adu domba dari pasukan di wilayah Solo menjelang Peristiwa Madiun 1948.

    Namun begitu, menjelang kembalinya Divisi Siliwangi ke wilayah mereka dengan Longmarch. Pada 30 Agustus 1948, pasukan Batalion Rukman mendapatkan perintah sekaligus menjadi pelopor sebelum gelombang Longmarch yang lebih besar.

    Selain sukses menembus pertahanan Belanda, pasukan ini juga mampu memecah konsentrasi pasukan Belanda di wilayah itu. Memutus suplai logistik hingga membuat teror patroli Belanda. Setidaknya di wilayah Kuningan, di antara jalur Cirebon, Ciamis dan Tasikmalaya menjadi jalur tengkorak bagi pasukan Belanda.

    @matapadi

    Share
    0
    Bp0ya*&SKh(lUSvgM0zbqy7L
    Bp0ya*&SKh(lUSvgM0zbqy7L

    Related posts

    Rakyat jawa Barat yang hijrah di hadapan inspeksi tentara Belanda. Sumber: Nationaal Archief.

    May 29, 2024

    Cerita Orang Biasa dalam Perang Kemerdekaan


    Read more
    June 5, 2023

    MAYOR KAWILARANG DAN HARTA KARUN JEPANG


    Read more
    June 21, 2022

    PEMAKAMAN SUKARNO TAK SESUAI WASIAT?


    Read more
    LORENG PERTAMA TNI, BATALION RUKMAN
    Contact with us:

    Nullam viverra consectetuer quisque cursus et, porttitor risus.


    61 (0) 383 766 284


    noreply@envato.com

    Localization:

    Envato
    Level 13, 2 Elizabeth St
    Victoria 3000
    Australia

    © 2025 Betheme by Muffin group | All Rights Reserved | Powered by WordPress