historyhistoryhistoryhistory
  • Sample Page
  • Stories
  • home_bandw_step3
  • About
  • Contact
  • Buy now
Published by Bp0ya*&SKh(lUSvgM0zbqy7L on May 20, 2017
Categories
  • Indonesia
  • Kemiliteran
Tags
  • abri
  • brigade
  • brigade mobil
  • brimob
  • densus
  • flamboyan
  • ops
  • pelopor
  • polri
  • ranger
  • sejarah
  • seroja
  • timortimur
  • tni

Foto ini merupakan foto dari anggota Densus Alap-alap dalam latihan persiapan Operasi Flamboyan tahun 1975.

Densus Alap-Alap

Foto ini merupakan foto dari anggota Densus Alap-alap dalam latihan persiapan Operasi Flamboyan tahun 1975.

Menjelang digelarnya Operasi Seroja dalam skala besar, dalam Operasi Flamboyan, Dephankam menugaskan Kapolri agar memberikan orang-orang terbaiknya. Kapolri kemudian menugaskan Komandan Korps Brimob Kolonel (Pol) Anton Soedjarwo agar menyiapkan pasukan untuk operasi infiltrasi ke Timor-Timur.

Berdasar perintah tersebut, Kolonel (Pol) Anton Soedjarwo melakukan regrouping para mantan anggota Menpor (Resimen Pelopor) yang berada di Kelapa Dua dan Polda Metro Jaya. Dari hasil mobilisasi ini, lalu dibentuk Detasemen Khusus Alap-Alap yang terdiri dari satu kompi Brimob eks Pelopor di Kelapa Dua dan beberapa mantan anggota Pelopor yang diambil dari berbagai kesatuan di Polda Metro Jaya.

Bisa dikatakan bahwa, pembentukan Densus Alap-Alap ini sangat terburu-buru, sehingga para anggotanya kurang memiliki kualifikasi untuk diterjunkan dalam sebuah pertempuran. Mulai dari waktu persiapan yang hanya satu minggu, serta sebagian besar anggota Densus ini berasal dari satuan Reskrim, Intelkam, dan Lalu Lintas – meski mereka adalah mantan anggota Pelopor, namun sejak tahun 1969 mereka sudah tidak pernah melakukan latihan tempur.

Yang lebih ironis, sebagian besar anggota Densus Alap-Alap adalah lulusan Pelopor tahun 1968. Ini artinya mereka belum pernah turun dalam operasi tempur. Tetapi, karena mereka telah menempuh pendidikan kualifikasi Bala (rimba-laut), maka mereka dianggap memenuhi syarat untuk penugasan infiltrasi.

Ketika akhirnya pemerintah memutuskan memulai operasi militer skala besar untuk membebaskan Dili, Operasi Seroja, Densus Alap-Alap ditarik ke Atambua untuk menunggu tambahan pasukan Brimob dari Jakarta. Dan, pada hari H operasi penyerbuan ke Dili, 7 Desember 1975, pasukan Brimob tidak terlibat karena baru pada tanggal 25 Desember 1975 satu kompi pasukan Brimob diberangkatkan dari Kelapa Dua.

Pasukan Brimob dari Kelapa Dua ini kemudian digabungkan dengan pasukan Densus Alap-Alap dan menjadi bagian dari Batalion 512 Lintas Udara yang berada di bawah komando Mayor (Inf) Basofi Sudirman. Dalam operasi ini, pasukan Densus Alap-Alap menanggalkan seragam loreng macan tutul Menpor dan menggantinya dengan seragam hijau rimba seperti pasukan TNI AD.

Share
0
Bp0ya*&SKh(lUSvgM0zbqy7L
Bp0ya*&SKh(lUSvgM0zbqy7L

Related posts

Rakyat jawa Barat yang hijrah di hadapan inspeksi tentara Belanda. Sumber: Nationaal Archief.

May 29, 2024

Cerita Orang Biasa dalam Perang Kemerdekaan


Read more
June 5, 2023

MAYOR KAWILARANG DAN HARTA KARUN JEPANG


Read more
June 21, 2022

PEMAKAMAN SUKARNO TAK SESUAI WASIAT?


Read more
Densus Alap-Alap
Contact with us:

Nullam viverra consectetuer quisque cursus et, porttitor risus.


61 (0) 383 766 284


noreply@envato.com

Localization:

Envato
Level 13, 2 Elizabeth St
Victoria 3000
Australia

© 2025 Betheme by Muffin group | All Rights Reserved | Powered by WordPress